Maafkanlah aku!
Dalam keadaan apakah aku mampu untuk melawan nafsu?
Perangkap musnah si syaitan durjana
Hingga aku tersandung lemah
Maafkanlah aku
Aku kehilangan kelopak-kelopak kata
Ditusuk berulang kali dengan godaan beracun
Pantas genggaman keimananku kian lusuh
Dimamah rakus dek nafsu
Hati
Hati
Hati
Hati
Kenapa perlu aku melakar kisah ini
Dengan kuntuman nafsu yang tidak berhenti?
Maafkan aku andai tergores lagi
Aku dipanah tajamnya godaan
Merekah hati hingga hitam
Tergantung layu di dalam jasad
Hati yang makin lama kubiar
Makin hancur kerana nafsu
Hati
Hati
Hati
Hati
Aku lontar kuntum-kuntum ini
Rupanya manis namun pahit yang kurasa
Saat gelap aku mencari-cari
Kasih Ilahi aku jumpai
Aku membawa kuntuman wangi ini
Petunjuk Ilahi buat diri yang hampir basi
Harapan, cahaya dan makna
agar dapat aku genggam iman ini
Telah terkumpul dalam sifat-sifatmu
Hal-hal yang berlawanan
Zahid, bijaksana, murah hati, pemberani
Ahli ibadah, ahli perang, fakir dan dermawan
Akhlakmu mempermalukan sepoi angin
Kerana kelembutannya
Keberanian, kekuatan, dan kekerasanmu
Menjadikan batu dan besi meleleh
